Total Tayangan Halaman

About Me

Foto saya
Cilincing Jakarta utara, DKI Jakarta, Indonesia
Hi, it's me,! my name is ANDA and I am a student from SMK 36 Jakarta, the field of fisheries expertise. This blog is about my personal life and my favorite post , fishery,tourism and more. You can find me on Facebook, Multiply, Posterous, and Friendster. Read more about me.

Kamis, 21 Oktober 2010

LKS SMK Tk Nasional XVIII, 2010] DKI Jakarta Juara Umum

Kontingen DKI Jakarta tampil sebagai juara umum dengan meraih 18 medali emas dalam Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK Tahun 2010 di Arena PRJ Jakarta yang secara resmi ditutup oleh Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdiknas Suyanto, Minggu malam (16/5). Jawa Timur di peringkat dua dengan raihan sembilan emas.

Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional (Dirjen Mandikdasmen Kemdiknas) Suyanto menyerahkan secara langsung piala bergilir kepada Kepala Dinas Provinsi DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto pada penutupan LKS SMK XVIII di Arena Pekan Raya Jakarta, semalam.

Medali emas yang diraih DKI Jakarta adalah animasi (SMKN 26 Jakarta), pattern making (SMKN 26 Jakarta), Autocad (SMKN 26 Jakarta), Computer Aided Drawing dan network support (SMKN 26 Jakarta), graphic design (SMKN 40 Jakarta), printing (SMKN 7 Jakarta), chemistry (SMKN Caraka Nusantara), industrial control (SMKN 5 Jakarta), nautica (SMKN 36 Jakarta), cooking dan beauty therapy (SMKN 33 Jakarta).

Adapun peringkat dua sampai lima masih didominasi provinsi di wilayah Jawa masing-masing Jawa Timur meraih 9 medali emas, 5 medali perak, dan 10 perunggu, Jawa Tengah (5,8,4), Jawa Barat (3,4,6), dan Daerah Istimewa Yogyakarta (3,4,2).

Menurut Suyanto, pemerintah, dalam hal ini Kemendiknas RI, akan terus memberikan dukungan untuk mengembangkan SMK, termasuk menambah jumlah sekolah, murid dan meningkatkan kualitas gurunya.

Juga memperkokoh kemitraan SMK dengan dunia industri melalui kerja sama yang saling memberdayakan. Pada lomba LKS SMK 2010 ini semakin terlihat dunia industri mempunyai rasa memilki terhadap apa
yang dikompetisikan terkait dengan usaha bisnis mereka, katanya.

Dikemukakan bahwa Kemendiknas juga akan terus membangun imej SMK melalui berbagai pariwara di media massa. Dikatakan, ketika imej SMK semakin baik, maka dipastikan para orangtua akan
berbondong-bondong untuk mendaftarkan anak-anaknya, sehingga sekolah alam leluasa memilih calon siswa yang tepat.

“Pendidikan itu kunci paling pentingnya adalah inputnya. Kalau calonnya baik, akan lebih mudah dididik, sebaliknya siswa juga akan mudah menangkap ilmu. Menurut saya, para calon siswa SMK sekarang
semakin berkualitas dibanding kondisi tiga tahun lalu, katanya.

Ia menambahkan, dalam mengembangkan SMK, Kemendiknas juga terus bersinergi dengan pemerintah daerah, dalam arti, akan membangun SMK dengan bidang kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan daerah.

Suyanto kemudian menyontohkan di Balikpapan ada sebuah SMK dengan 5.000 siswa. Untuk membangun sekolah itu, katanya, Kemendiknas dan pemerintah daerah menginvestasikan anggaran masing-masing sebesar Rp 20 miliar. “Jadi apabila pemerintah daerahnya memiliki komitmen kuat untuk mengembangkan SMK, maka
pemerintah pusat akan mendukung penuh dari belakang, katanya.

Suyanto menambahkan, menurut penilaiannya, saat ini SMK sudah menjadi kebanggaan para guru, orangtua dan siswa, karena kualitas SMK saat ini sudah membanggakan, demikian juga lulusannya bisa diandalkan untuk masuk ke pasar kerja atau mampu berusaha secara mandiri.

Dikemukakan, 10 tahun lalu, banyak sekolah mencari siswa untuk
SMK, karena masih dianggap sebagai sekolah nomor dua, namun saat
ini tidak lagi, karena SMK kini kewalahan menampung siswa lulusan
SMP.

Lomba LSK SMK ke-18 Tingkat Nasional Tahun 2010 digelar 13-16
Mei 2010 dengan menggelar kompetensi 50 bidang lomba. Selain untuk
mempromosikan SMK, lomba yang diikuti para siswa SMK terbaik dari
seluruh provinsi di Indonesia itu juga sekaligus menjadi ajang
kompetisi bagi siswa untuk mempersiapkan diri sebagai calon tenaga
kerja tingkat menengah. Mereka diharapkan mampu bersaing di tingkat
global.

Sementara itu Direktur Pembinaan SMK Joko Sutrisno mengatakan,
para lulusan SMK diharapkan tidak hanya mencari kerja, melainkan
dapat menciptakan kerja. Dia mengungkapkan, jika membandingkan
antara lapangan pekerjaan yang tersedia dengan volume lulusan, maka
saat ini tidak berimbang. Orang-orang beranggapan banyak lulusan
yang menganggur karena missmatch.

“Missmatch itu asumsinya pekerjaan ada dan tidak bisa match
dengan tenaga kerja yang tersedia. Sekarang banyak lulusan yang
sudah pintar, tetapi tidak ada peluang pekerjaan. Kebijakan
Kemendiknas adalah menggiring siswa SMK agar dapat menciptakan
pekerjaan sendiri,” katanya.

Ia menambahkan, pola yang dilakukan agar siswa SMK dapat
menciptakan pekerjaan sendiri di antaranya dalah melatih dengan
kondisi yang nyata.

Pada pameran Teaching Industy yang digelar bersamaan dengan
Lomba LKS SMK, siswa dikondisikan untuk berlatih berdagang, membuka
bengkel, dan membuka restoran. Jadi LKS dan pameran ini menjadi
bagian dari latihan para siswa SMK, sehingga nantinya akan lahir
para wirausaha atau pencipta kerja muda usia,” katanya.
(T.Ad/ysoel)